TEORI HUKUM NEWTON II : PESAWAT
ATWOOD
Pesawat atwood adalah alat yang
digunakan untuk yang menjelaskan hubungan antara tegangan, energi pontensial
dan energi kinetik dengan menggunakan 2 pemberat (massa berbeda) dihubungkan
dengan tali pada sebuah katrol. Benda yang yang lebih berat diletakan lebih
tinggi posisinya dibanding yang lebih ringan. Jadi benda yang berat akan turun
karena gravitasi dan menarik benda yang lebih ringan karena ada tali dan
katrol.
Gambar 1. Pesawat Atwood
METODE PERCOBAAN PESAWAT ATWOOD
A. Alat dan Bahan
1. Pesawat Atwood yang terdiri dari
(gambar 2).
2. Tiang yang berskala R yang ujung
atasnya terdapat katrol p
3. Tali penggantung yang massanya dapat
diabaikan.
4. Dua beban M1 dan M2berbentuk
silinder dengan massa sama masing-masing M yang diikatkan menggantung.
5. Dua beban tambahan dengan massa
masing-masing m1 dan m2.Genggaman G dengan pegas S, penahan beban B, penahan
beban tambahan A yang berlubang.
6. Stopwatch
7. Neraca Teknis
8. Kertas Grafik (milimeter)
B.
Langkah Kerja
1. Mengambil alat-alat yang diperlukan.
2. Menimbang dan mencatat M1 dan M2
serta m1dan m2.
3. Memasang genggaman G, penahan beban
B dan penahan
beban tambahan A.
4. Menggantungkan M1 dan M2 pada
ujung-ujung tali dan memasangkannya pada katrol (lihat gambar 2). Memasang
M1pada genggaman dan menyelidiki apakah tiang sejajar dengan tali.
5. Setelah tiang sejajar, menekan S dan
menuliskan apa yang terjadi dan memberi penjelasan.
6. Setelah pesawat bekerja dengan baik,
memasang M1 pada genggaman G, dan menambahkan m1 dan M2. Mencatat kedudukan
C,kedudukan penahan A dan kedudukan penahan B pada tiang berskala.
7. Melepaskan M1 dari G dengan menekan
S. Mencatat tAB, yaitu waktu yang diperlukan oleh M2(setelah m1 tersangkut pada
A) untuk menempuh jarak XAB (=AB).
8. Mengganti m1 dengan m2, kemudian
melakukan percobaan
Langkah ke 7.
9. Mengubah jarak
XAB dengan cara mengubah kedudukan B, sedangkan kedudukan Cdan A tetap dan
mengulangi poin 7 dan 8.
10. Mengubah lagi
jarak XAB dan ulangi percobaan lagi.
11. Memuat grafik
antara XAB terhadap tAB untuk masing-masing beban tambahan m1 dan m2. Bandingkan dengan hukum II
Newton.
12. Dari grafik
tersebut, menghitung kecepatan M2 setelah melalui A untuk masing-masing beban tambahan.
13. Mengatur
kedudukan A, B, C. Sebaiknya CA cukup jauh, sedangkan AB dekat. Catat kedudukan C dan A, pasang M1 pada G dan tambahkan
m1 pada M2.
14. Melepaskan M1
dari G. Catat tCA.
15. Mengganti m1
dengan m2, lakukan lagi seperti tahap sebelumnya.
16. Mengubah jarak
XCA dengan mengubah kedudukan G. Catat kedudukan C dan lakukan lagi seperti tahap sebelumnya.
17. Mengubah jarak
XCA sekali lagi, catat kedudukan C dan ulangi tahapan sebelumnya.
18. Membuat grafik
antara XCA terhadap tCA2 untuk masing-masing beban tambahan m1 dan m2. Bandingkan dengan hukum Newton.
19. Dari grafik
tersebut, menghitung percepatan M2 dengan masingmasing beban tambahan.
20. Hitung momen
inersia katrol dari percobaan, jika M2 ditambah m1 dan
jika M2 ditambah m2.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar