Kamis, 18 Mei 2017

TM2 : LAPORAN PRAKTIKUM ALAT ALAT UKUR OSILOSKOP

       I.            Judul   : Osiloskop
    II.            Tujuan :
1)      Dapat menentukan fungsi dan tombol-tombol pengatur pada osiloskop.
2)      Mampu mengkalibrasi osiloskop.
3)      Dapat menentukan tegangan searah (tegangan DC)
4)      Dapat menentukan frekuensi AC.
 III.            Landasan Teori
Osiloskop merupakan alat ukur listrik yang menggunakan komponen-komponen elektronika. Secara umum osiloskop dapat digunakan untuk menyelidiki semua tingkah laku tersebut asalkan diubah menjadi peristtiwa listri atau denyut listrik. Sebagai contoh denyut jantung atau nadi, pernapasan dan lain sebagainya dapat diamati dengan osiloskop. Prinsip kerja osiloskop adalah berdasarkan kepada peristiwa sinar katoda, dalam osiloskop terdapat tabung sinar katoda / catoda ray tube (CRT).
Tabung sinar katoda dapat melepaskan elektron-elektron bila diberikan tegangan listrik yang besar. Elektron-elektron ini ditarik oleh anoda. Pemancaran elekron-elektron ini ditarik oleh anoda. Pemancaran elekron-elektron itu dapat memindahkan layar, dia juga dapat digerakkan untuk menyapa dengan kecepatan yang dapat diatur oleh tombol-tombol pada panel osiloskop yaitu tombol TIME/DIV. Angka pada tombol TIME/DIV ini akan menunjukkan kebalikan dari kecepatan menyapu dalam besaran milli detik setiap cm (1/v=...ms/cm atau mikrodetik tiap cm 1/v =.....ms/cm)(Tim Penyusun.2017:15).
Pemakaian oscillograph elektromagnitis dibatasi sampai frekuensi 10 KHz dan untuk gejala frekuensi tinggi, dipakai tabung cathode-ray untuk mendefleksikan sinar cahaya elektron. Dengan adanya elektron yang berpindah di antara elektroda penggerak sinar cahaya elektron yang berpindah diantara elektroda penggerak sinar elektron akan bergerak dengan adanya tegangan pada elektroda penggerak. Lalu jika, 2 set dari elektroda penggerk (deflecting electrode) diikatkan pada suhu yang benar, satu sama lain seperti pada gambar, lalu sinar cahaya elektron di dalam perjalannannya yang lalu pada elektron dan penggerak ini akan bergerak vertikal maupun horizontal dan memukul satu titik pada screen dan ini menyebabkan material screen berfluorescene dan bintik terang akan kelihatan pada screen.
Oleh karena itu juga sebagai contoh waktu dasar diambil pada elektroda penggerak horizontal dengan tegangan v= Vsincot dipakai pada elektroda penggerak vertikal, lalu bintik pada screen akan menunjukkan gelombang sinus. Pembicaraan yang diberikan diatas berdasar pada hal gerakan elektrostatik. Dalam hal gerakan elektromagnet signal arus dipakai dalam sistim kumparan penggerak untuk menghasilkan medan magnet yang kemudian dipakai menggerakkan sinar cahaya elektron. Pada osiloskop gejala yang disebutkan diatas digunakan untuk melukiskan bentuk gelombang. Osiloskop secara kasar diklasifikasikann ke dalam osiloskop waktu nyata dan osiloskop waktu sampling (Sapiie.:229).
Osiloskop sinar katoda dapat digunakan untuk menunjukkan bagaimana satu pemboleh ubah berubah terhadapa satu pemboleh ubah lain apabila masukan x dan y dibekalkan dengan isyarat luaran.
Isyarat yang dipaparkan pada skrin dapat direkamkan dengan memasang sebuah kamera kepadanya. Dalam bentuk ini osiloskop adalah serupa dengan perekam carta, tetapi ia berupaya memberikan sambutan yang pantas. Dalam keadaan sebuah perekam carta tidak sesuai digunakan bagi merekam perubahan isyarat yang pantas, disebabkan oleh sambutan masa yang panjang bagi perekam, sebuah osiloskop sinar katoda dapat digunakan. Sambutan bagi masa bagi satu contoh osiloskop ialah dalam lingkungan ms (10-9 saat).
Satu lagi kaedah untuk merekamkan surihan pada osiloskop adalah dengan menggunakan osiloskop storan. Bagi osiloskop jenis ini, surihan yang dihasilkan oleh plat pesongan y kekal pada skrin selepas isyarat masukan itu dihapuskan, dan surihan yang dihasilkan dapat dipadamkan apabila tidak diperlukan lagi (Razi.2007:125).
Untuk menganalisis gerakan elektron pada osiloskop itu, marilah kita mula-mula menghitung laju v dari elektron sewaktu elektron meninggalkan meriam elektron. Kita dapat menggunakan metoda yang sama. Laju awal pada saat elektron itu dipancarkan dari katoda adalah sangat kecil dibandingkan dengan laju akhirnya. Sehingga kita menganggap bahwa laju awal itu adalah nol. maka lju Vx dan elektron sewaktu meninggalkan meriam elektron diberikan oleh
Jika tidak ada medan listrik diantara pelat-pelat yang membelokan dalam arah horizontal, maka elektron akan memasuki daerah di antara pelat-pelat yang membelokkan dalam arah vertikal dengan laju Vx. Jika ada selisih potensial (tegangan) V2 diantara pelat-pelat ini, dengan pelat yang sebelah atas berada pada potensial yang lebih tinggi, maka ada sebuah medan listrik yang arahnya ke bawah dengan besar E=V2/d diantara pelat-pelat itu. Sebuah gaya ke atas yang konstan dengan besar eE akan bereaksi pada elektron itu, dan percepatan ke atas (komponency) dari elektron itu adalah:
  (Zemansky.2003:171).
 IV.            Alat dan bahan
·         Osiloskop (HAMEG-HM 203-1) beserta probe
·         Baterai
·         Power Supply
·         Beberapa kabel penghubung.
    V.            Prosedur kerja
1)        Menentukan fungsi dari tombol-tombol pengatur pada osiloskop.
Dalam rangka mempergunakan osiloskop maka terlebih dahulu kita harus mengetahui fungi-fungsi tombol pengatur pada osiloskop yang akan kita pakai. Susunan setiap tombol-tombol tidak sama fungsinya pada umumnya adalah sama oleh sebab itu observasilah terlebih dahulu osiloskop tersebut.
2)        Kalibrasi alat.
a)      Hubungkan osiloskop dengan sumber tegangan
b)      Hidupkan osiloskop dengan menekan tombol (1) power
c)      Nantikn beberapa saat hingga terlihat garis hijau melintang pada layar osiloskop
d)     Putar tombol (2) Intens ke kanan dan kekiri serta amati kejelasan garis hijau pada layar.
e)      Putarlah tombol (3) fokus kekanan dan kekiri serta amati ketajaman garis hijau pada layar.
f)       Putar tombol (12) TIME/DIV, sehingga pada layar terbentuk sebuah titik.
g)      Putar tombol (8) X-POS dan tombol (21) Y-POS sehingga titik tadi tepat berada pada perpotongan salib sumbu (sumbu x dan y)
h)      Ulangi memutar tombol (3) fokus dan tombol 2 intens agar titik yang terjadi pada layar cukup terang dan tajam.
i)        Pasang probe PC-17 pada jak (23) INPUT gunakan perbandingan 1:1
j)        Hubungkan ujung probe PC pada terminal cat2 dan alihkan saklar TIME/DIV ke 0,5
k)      Tombol VOLT/DIV, X-POS dan Y-POS digerak-gerakan, agar jarak antara dua titik 1 cm (1 kotak)
l)        Bila jarak antara dua titik di salib sumbu sudah 1 cm berarti osiloskop telah terkalibrasi.

3)        Menentukan tegangan arus searah (DCV/ tegangan DC)
a)      Melakukan pemeriksaan tombol-tombol osiloskop.
b)      Tombol (22) AC-DC-GND pada keadaan tertekan.
c)      Pasang probe pada terminal (23) INPUT, kemudian hubungkan badan probe PC pada kutub (-) baterai dan alihkan tombol (24) VOLT/DIV ke 0,5 Volt kemudian sentukan ujung prone PC pada kutub (+) baterai tersebut. Ukurlah dengan mengamati perpindahan gambar pada layar. Untuk lebih mudah menghitungk=nya gambar pada layar boleh digeser-geser dengan mengatur kembali tombol (6) X-POS dan tombol (21) Y-POS agar gambar yang terjadi berada pada sumbu salib tersebut.
d)     Lakukan pula untuk 2 buah baterai yang dihubungkan seri dan kemudian 3 buah bateria yang dihubungkan seri.
e)      Catatlah data
a. perpindahan gambar                        =.....cm
b. angka yang dipakai dan Volt/Div   =.....volt

4)        Menentukan tegangan arus bola-balik (ACV/tegangan AC)
a)      Alihkan tombol (12) TIME/DIV ke 5ms dan tombol (14) EXT dalam keadaan tertekan, serta tombol volt/DIV ke 5 volt.
b)      Hubungkan transformator ke power supply dengan sumber tegangan dan hidupkan switchnya dari OFF ke ON
c)      Pasang probe pada terminal (23) INPUT dan hubungkan badan probe dengan output power supply berturut-turut dalam memindahkan variabel outputnya ke 2V,4V,6V,8V,10V dan 12V.
d)     Catatlah data
a. perpindahan gambar secara vertikal            =.......cm
b. angka yang dipakai pada VOLT/DIV        =.......volt
e)      Tegangan puncak-puncak (Vpp) = bilangan yang menunjukkan perpindahan gambar vertikal pada layar kali dengan angka yang dipakai pada VOLT/DIV. Jadi terbaca pada layar osiloskop adalah Vpp.
f)       Carilah tegangan (Vpp) untuk 2V,4V,6V,8V,10V dan 12V.
g)      Carilah tegangan maksimum (Vmaks) untuk 2V,4V,6V,8V,10V dan 12V dimana,
h)      Carilah tegangan efektif Veff untuk 2V,4V,6V,8V,10V dan 12V dimana,
5)        Menentukan frekuensi tegangan AC pada tegangan sekunder power supply 6 volt dan 12 volt serta frekuensi Input power Supply.
a)      Kembalikan tombol seperti keadaan semula kecuali alihkan tombol (14) TIME/DIV ke 5 ms/cm
b)      Pasang probe pada terminal (23) INPUT dan hubungkan ujung probe pada output power supply sedemikian rupa sehingga sinusoida pada layar.
c)      Jika perlu geser-geserlah posisi gambar yang terbentuk dengan mengatur tombol (6) X-POS dan tombol (21) Y-POS. Sehingga gambar sinusoida
d)     Lakukan pengukuran dan frekuensi tegangan power supply untuk variabel 6V dan 12V dengan menghubungkan ujung probe pada output AC power supply
e)      Baca panjang satu gelombang pada layar (l) serta angka pada TIME/DIV yang dipakai saat melakukan pengukuran.
f)       Carilah data
a. perpindahan gambar secara vertikal            =....cm
b.Angka yang dipakai pada VOLT/DIV        =....volt
g)      Carilah frekuensi dari tegangan output power supply dengan menggunakan persamaan
 VI.            Hasil
Kalibrasi = 2pV
Tegangan DC
Jumlah baterai
Panjang gambar dilayar menurut sumbu y
Angka Volt/Div
Tegangan baterai
1
0,8
2
1,6
2
1,4
2
2,8
3
2,2
2
4,4

Tegangan AC
Ouput power supply
Perpindahan gambar dilayar menurut sumbu y (a)
Angka volt/div
Volt/cm
(b)
axb=Vpp
Vp=

Veff=

5
2,4
5
12
6
4,24
8
4,2
5
21
10,5
7,42
10
5,2
5
26
13
9,19
12
6,2
5
31
15,5
10,9

Frekuensi AC
Ouput power supply
l (cm)
Angka TIME/DIV
1/Vdt/cm
V
Cm/dt
T= axb
F=1/T
(Hz)

F= v/l (Hz)
8
3
0,01
100
0,03
33,3
33,3
10
2,2
0,01
100
0,022
45,45
45,45

VII.            Pembahasan
Osiloskop merupakan alat ukur listrik yang menggunakan komponen-komponen elektronika didalamnya. Pada praktikum kali ini kami melakukan 3 percobaan yaitu terhadap tegangan DC, Tegangan AC dan frekuensi AC. Sebelu melakukan percobaan tersebut kami melakukan kalibrasi terhadap osiloskop yang akan digunakan. Hasil kalibrasinya volt/div adalah 2pV.
Dengan osiloskop yang sudah terkalibrasi, kami melakukan pengukuran terhadap tegangan DC. Pengukuran ini kami menggunakan baterai dengan jumlah yang berbeda-beda yaitu 1, 2 dan 3. Pada 1 baterai kami memperoleh gambar pada sumbu y adalah sebesasr 0,8 cm dan tegangannya adalah 1,6 v kemudian dengan 2 baterai panjang gambarnya adalah 1,4 cm maka tegangannya adalah 2,8 volt, yang berikutnya adalah dengan 3 baterai panjang gambarnya adalah 2,2 cm dan tegangannya adalah 4,4 v. Pada pengukuran ini digunakan 2volt/div maka setiap panjangnya dikalikan 2. Maka hasil diatas dapat kita bandingkan panjang gambar pada layar yang berbeda-beda, semakin banyak jumlah baterainya maka tegangannya akan semakin besar pula.
Selanjutnya pengukuran tegangan AC, arus listriknya kami dapatkan dari power supply dengan menggunakan output yang berbeda-beda yaitu 5,6,10 dan 12. Tombol pada osiloskop dipindahkan ke AC. Untuk output 5, gambar pada layar adalah sebesar 2,4 cm. Untuk semua output kami gunakan 5 volt/div. Dengan mengalikan perpindahan gambar dengan volt/div maka Vpp nya adalah 12 v kemudian diperoleh Vp dengan  sebesar 6 dan Veff dengan  sebesar 4,24.
Untuk ouput 8 perpindahan gambar adalah 4,2 cm Vppnya adalah 21
Vp=
Untuk ouput 10 perpindahan gambar adalah 5,2 cm Vppnya adalah 26 makaVp-nya adalah 13 dan Veffnya adlah 9,19.Untuk output 12 perpindahan gambar adalah 6,2 Vpp=31 Vp= 15 dan Veffnya adalah 10,9. Maka dari hasil terserbut semakin besar output, perpindahan gambarnya akan semakin besar pula sehingga Vp dan Veff nya juga semakin besar.
Pengukuran terakhir adalah pengukuran frekuensi AC pada pengukuran ini digunakan ouput 8v dan 10v. Kami menghitung panjang gelombang untuk mengetahi frekuensinya yang diperhatikan pada pengukuran ini adalah waktu dan panjang gelombang
Dimana
Time/DIV yang digunakan adalah 1 m/s atau 0,01 sekon maka Vnya adlaah cm/dt atau 1/TIME/DIV sebesesar 100 cm/s maka T=0,03 dan fnya adalag 33,3 Hz pada input 8v. Pada output 10 v lnya sebesar 2,2 cm dan V nya adalah 45,45 Hz.
VIII.            Kesimpulan
      Dari percobaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
1.      Osiloskop merupaka alat ukur listrik yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan, perioda dan frekuensi, dengan memperhatikan layar osiloskop.
2.      Tombol pada osiloskop memiliki fungsi yang berbeda-beda.
3.      Tegangan masukkan pada arus DC tidak jauh berbeda dengan hasil pada percobaan.
4.      Frekuensi AC dapat diukur dengan memperhatikan l yang muncul pada layar osiloskop.

Daftar Pustaka
Razi, Ahmad.2002. Asas Instrumentasi Dan Pengukuran Fizik. http://books.google.co.id/ (Diakses Tanggal 17 Mei 2017)
Soedjana, Sapiie. .Pengukuran dan Alat-alat Ukur Listrik. Jakarta: Erlangga
Tim Penyusun.2017. Panduan Praktikum Alat-Alat Ukur.Jambi: Unja

Zemansky.Fisika Universitas.Jakarta:Erlangga