I.
Judul :
Galvanometer
II.
Tujuan :
Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa diharapkan dapat:
1)
Mampu membuat rangkaian arus DC dalam
orde mikroAmpere
2) Mampu melakukan pengukuran arus DC dalam
orde mikroAmpere dengan galvanometer.
3)
Mampu memelihara galvanometer.
4)
Dapat menentukan tahanan dalam
galvanometer.
III.
Dasar Teori
Galvanometer
adalah komponen utama dalam alat ukur analog untuk mengukur arus dan tegangan.
Banyak alat ukur analog masih digunakan, meskipun alat ukur digital yang
beroperasi dengan prinsip yang berbeda saat ini lebih umum digunakan.
Galvanometer ini terdiri dari suatu kumparan kawat yang terpasang sedemikian
hingga bebas bergerak pada sebuah poros dalam medan magnet yang diberikan oleh
sebuah magnet permanen. Cara kerja galvanometer didasarkan pada fakta bahwa
torsinya bekerja pada sebuah loop arus dibawah pengaruh medan magnet. Torsi
yang dialami oleh kumparan sebanding dengan arus di dalamnya :semakin besar
arusnya, semakin besar torsinya dan semakin cepat kumparannya berputar sebelum
pegasnya menjadi cukup ketat untuk menghentikan putarannya. Oleh karena itu,
penyimpangan dari sebuah jarum yang dihubungkan dengan kumparannya akan
sebanding dengan arusnya. Pada saat alat ukurnya terkalibrasi dengan tepat,
alat ukur ini dapat digunakan bersamaan dengan elemen-elemen rangkaian lainnya
untuk menghitung arus dan juga beda potensial (Serway.2010:426).
Ketika
kita menarik dua partikel bermuatan dengan tanda-tanda yang berlawanan menjauh
dari satu sama lain, kita mengatakan bahwa energi potensial listrik yang
dihasilkan tersimpan dalam medan listrik partikel. Kita mendapatkannya kembali
dari medan dengan membiarkan partikel bergerak saling mendekati lagi. Dengan
cara yang sama kita mengatakan energi tersimpan dalam medan magnet
(Halliday.2010:76).
Terjadinya
induksi elektromagnetik, ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki kumparan
jarum galvanometer menyimpang ke salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum
galvanometer segera kembali menunjukkan ke nol (tidak menyimpang), ketika
magnet batang dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan menyimpang dengan arah
yang berlawanan (misalnya kiri). Jarum galvanometer menyimpang disebabkan
adanya arus yang mengalir dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada
batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan. Beda potensial yang timbul
ini, disebut juga gaya gerak listrik induksi (GGL induksi) (Nugroho.2014:F-97).
Pada
masa ini galvanometer yang digunakan untuk arus searah pada umumnya adalah dari
konstruksi kumparan putar. Prinsip kerjanya adalah serupa dengan kumparan putar
untuk pengukur arus. Akan tetapi agar inersia dari bagian yang berputar menjadi
kecil, maka kerangka dari kumparan putar yang dipakai sebagai alat peredam
dihilangkan (Sapiie.1982:28).
Galvanometer
hanya sebagai meter, sebuah kumparan berporos dari kawat halus ditempatkan
dalam medan magneti sebuah magnet permanen yang diikatkan ke kumparan itu
adalah sebuah pegas yang serupa pegas rambut pada neraca roda sebuah jam. Dalam
posisi kesetimbangan, dengan tidak ada arus dalam kumparan, medan magnetik itu
mengerahkan sebuah torka pada kumparan yang sebanding dengan arus itu. Sewaktu
kumparan itu berputar pegas itu mengerahkan sebuah torka pemulihan yang
sebandinf dengan pergeseran sudut (Zemansky.2002:267).
IV.
Alat dan Bahan
1) Galvanometer
(Basicmeter) dengan batas ukur 100 mikroAmpere
2) Tahanan 1 buah
3) Tahanan
1 buah
4) Kabel
penghubung 10 buah
5) Baterai
1,5 volt 1 buah
6) Tempat
baterai 1 buah
7) Bola
lampu senter 1 buah
V.
Prosedur kerja
1) Buatlah
rangkaian seperti gambar
2) Hitunglah
besar arus yang melalui galvanometer menurut teori
3) Selanjutnya
hubungkan saklar S, kemudian amati besarnya arus yang mengalir pada
galvanometer (IG)
4) Hitunglah
harga RG
5) Untuk
rangkaian yang sama, lakukan pengukuran berulang sebanyak 5x, catat data yag
diperoleh pada kolom data
6) Buatlah
rangkaian seperti pada gambar b
7) Hubungkan
saklar s, selanjutnya amati besar arus yang mengalir pada galvanometer dan
amati bola lampu nyala/tidak nyala
8) Buatlah
rangkaian seperti gambar c
9) Carilah
besar arus menurut teori yang melalui Galvanometer (IG)
10) Selanjutnya
hubungkan saklar S dan amati besar arus yang mengalir pada galvanometer (IG)
11) Untuk
rangkaian yang sama, lakukan pengukuran berulang sebanyak 5 kali. Catat data
yang diperoleh pada kolom data.
12) Buatlah
rangkaian seperti gambar d
13) Hubungkan
saklar S dan amati besar arus yang mengalir pada galvanometer serta amati bola
lampu nyala/ tidak nyala.
VI.
Hasil
Untuk
R=10.000 W
No
|
IT
|
IG
|
RG =
|
Keterangan
|
1
|
3x 10-4
|
12,5 x 10-6
|
1,5 x 104
|
Pakai LED
|
2
|
1,5x10-4
|
0,2 x 10-6
|
749 x 104
|
Tanpa LED
|
Untuk
R = 20.000W
No
|
IT
|
IG
|
RG =
|
Keterangan
|
1
|
6,8x 10-6
|
60 x 10-6
|
3 x 104
|
Pakai LED
|
2
|
1,3x10-4
|
60 x 10-6
|
2,8 x 104
|
Tanpa LED
|
VII.
Pembahasan
Galvanometer
merupakan alat ukur listrik dengan satuan mikro, sehingga hanya dapat
menghitung arus denga periode mikroampere. Pada praktikum kali ini alat dan
bahan yang digunakan adalah galvanometer, LED, kabel penghubung, baterai dan 2
buah resistor yang berbeda hambatan.
Resistor
ini memiliki 4 garis dengan warna yang berbeda. Garis-garis ini dapat digunakan
untuk mengetahui besar hambatannya. Resistor pertama berwarna merah, merah
jingga emas dan resistor kedua berwarna coklat, hitam, jingga, emas. Cara
menentukan besarnya hambatan adalah dengan mengganti warna tersebut dengan
angka yaitu warna,warna, 10 pangkat warna ± warna. Pada
resistor pertama dapat ditentukan sebagai berikut.
Merah,
merah, jingga emas
2 2 103
±5%
Maka
resistor 1 bernilai 22x103 ±5% atau sama
dengan 22.000±5%.
5% adalah toleransi kesalahan. Resistor kedua bernilai
Coklat hitam jingga emas
1 0 103 ±5%
Resistor
ini nantinya digunkan pada rangkaian saat mengukur kuat arus dengan menggunakan
galvanometer. Kami melakukan 2 kali percobaan terhadap masing-masing resistor
yaitu dengan memakai LED dan tidak. Alat-alat dirangkai seri sesuai dengan
petunjuk.
Pada percobaan pertama dengan
resistor 22.000±5% kami melakukan 2 percobaan yaitu
menggunakan LED dan tidak. Setelah dirangkai seperti gambar, rangkaian diukur
menggunakan galvanometer lalu dilihat skala yang terbaca yaitu 6 karena dalam
mikro menjadi 6x10-6. Setelah itu dapat dicari besarnya IG
dengan menggunakan rumus
IG
=
x
batas ukur
Skala
maksimumnya adalah 50x10-6 dan batas ukurnya adalah 500 x10-6
sehingga didapat IG sebesar 60x10-6. Untuk resistor 22.000±5%.
besar IG nya sama antara memakai dan tidak pakai
LED, sedangkan IT berbeda yaitu 6,8x10-6 dan 1,3x10-4
RG nya pun berbeda yaitu 3x10-9 dan 2,8 x 10-8.
Untuk resistor dengan besar hambatan
10.000 W.
Pada rangkaian yang memakai LED didapat hasil IT =3x104 IG
= 120x10-6 dan RG
= 1,5x10-4 yang tidak memakai LED IT =1,5x10-6
dan 749x10-4 untuk RG.
Dari
hasil tersebut dapat dilihat bahwa arus DC dapat diukur dalam periode
mikroampere menggunakan galvanometer. Resistor menghasilkan RG yang
berbeda untuk tiap percobaan.
IX.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Galvanometer
dapat digunakan untuk mengukur arus pada rangkaian dalam orde mikroamper.
2) Pengukuran
arus DC menggunakan galvanometer dengan cara dirangkai secara seri, tetapi
hanya bisa mengukur arus yang relatif kecil.
3) Pada
saat menggunakan galvanometer digunakan pada batas ukur terendah, lalu menengah,
setelah itu tertinggi agar tidak rusak.
4) Tahanan
listrik pada galvano digunakan untuk menghambat arus sehingga arus yang diukur
tidak terlalu besar.
Daftar Pustaka
Halliday.2010.
Fisika Dasar Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Nugroho,
Bagus Wahyu dkk.2014. Kajian Teknis
Gekala Magnetisasi Pada Linear Generator Untuk Alternatif Pembangkit Listrik.
Jurnal Teknik 3 (1) F-95-F-98.
Sapiie,
Dr Soedjana.1982. Pengukuran Dan
Alat-Alat Ukur Listrik. Jakarta: Pradnya Paramita.
Serway.2010.
Fisika Untuk Sains Dan Teknik.
Jakarta: Salemba Teknika.
Zemansky.2002.
Fisika Universitas. Jakarta :
Erlangga.
Tugas
1) Kenapa
bola lampu senter tidak hidup sedangkan jarum galvanometer bergerak?
Jawab
: Karena arus yang mengalir pada rangkaian terlalu kecil sehingga lampu tidak
bisa menyala.
2) Dapatkah
galvanometer mengukur tegangan?
Jawab
: galvanometer dapat digunakan untuk mengukur tegangan yang relatif kecil.
3) Jika
galvanometer mengukur arus 100 mikroAmpere dan hambatan dalamnya RG
= 1000W. Tentukan kemampuan maksimum galvanometer ini
untuk mengukur tegangan.
Dik
: I = 100 mA = 10-4 A
RG = 1500W
Dit
: V =....?
Jawab
: V=I.R
= 10-4 A x 1500W
= 0,15 v
4) Buatlah
kesimpulan anda tentang pengukuran galvanometer ini.
Galvanometer
dapat digunkan untuk mengukur arus dan tegangan dalam orde mikroAmpere.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar